Otak Tengah tidak kalah penting dibandingkan dengan Otak Kiri (IQ) dan Otak Kanan (EQ)

Selama ini kita pasti sudah familiar dengan perbedaan fungsi antara otak kanan dengan otak kiri. Otak kiri berfungsi untuk berpikir nalar, analisa, kemampuan berbahasa dan kemampuan menghitung. Dapat dikatakan juga bertanggung jawab terhadap IQ seseorang. Seseorang dengan kecenderungan otak kiri yang lebih dominan lebih egois, mementingkan diri sendiri, mudah iri hati, sombong dan lain sebagainya. Sedangkan otak kanan bertanggung jawab dalam emosi, daya intuisi, daya kreasi, kesenian, kemampuan refleksi, daya ingat, kepribadian dan lain sebagainya. Yaitu bertanggung jawab terhadap emosi (EQ). Seseorang dengan kecenderungan otak kanan yang lebih dominan cenderung dapat lebih berperasaan serta kurang kemampuan manajerial.

Terlalu dominannya otak kiri ataupun otak kanan ternyata mempunyai dampak yang kurang begitu baik. Untuk itu keseimbangan antara keduanya sangatlah penting. Disinilah pentingnya peranan otak tengah yang merupakan jembatan antara otak kiri dengan otak kanan. Bila otak tengah bekerja dengan baik maka keseimbangan operasional otak kanan dan otak kiri akan baik pula.

Umumnya, supaya otak tengah bisa bekerja secara maksimal perlu diaktifkan dahulu. Tanpa pelatihan khusus, otak tengah biasanya tidak akan pernah bisa aktif dengan sendirinya. Apabila sudah diaktifkan dampaknya akan sangat luar biasa, diantaranya daya ingat dapat meningkat, daya konsentrasi membaik, daya kreasi bertambah, gerakan kinetik juga menjadi lebih baik, hormon menjadi seimbang, serta emosi menjadi stabil dan lain sebagainya.

Untuk mengaktifkan otak tengah dapat ditempuh melalui pemberian berbagai pelajaran yang berbeda, seperti mental-aritmatik. Pendidikan di negeri kita menerapkan cara ini (wajib belajar 9 tahun, SD-SMP-SMA). Disamping cara tersebut masih ada cara yang lebih sederhana, cara ini merupakan hipotesaku sendiri dan belum dicoba untuk dibuktikan kebenarannya biar begitu secara konsep bila dilogika ada kemungkinan akan menghasilkan hasil yang sama dengan cara sebelumnya diatas. Cara ini meniru cara "Bocah Tua Nakal" (saudara angkat kweceng dalam kisah "Pendekar Pemanah Rajawali"), yaitu kedua tangan menggambar secara bersamaan tapi pola yang digambar berbeda, misal tangan kanan menggambar kotak sedang tangan kiri menggambar lingkaran. Hal ini dilakukan terus-menerus sampai mahir. Dengan begitu otak kanan dan otak kiri akan terbiasa bekerja secara bersamaan sehingga timbul keseimbangan operasional antara keduanya.

Perlu kita ketahui, bahwasanya gerakan secara sadar belahan tubuh bagian kanan dikendalikan oleh otak kiri sedangkan gerakan secara sadar belahan tubuh bagian kiri dikendalikan oleh otak kanan. Dengan fakta ini kita dapat mengembangkan berbagai macam metode pelatihan keseimbangan operasional otak kanan dan otak kiri melalui pelatihan yang berhubungan dengan gerakan yang melibatkan bagian tubuh kanan dan/atau kiri. misalnya memainkan alat musik yang membutuhkan dua tangan untuk memainkannya seperti gitar, piano, biola; menulis dengan tangan kiri bila biasanya menulis dengan tangan kanan; menendang bola secara bergantian antara kaki kanan dan kaki kiri; dll.

Jika artikel ini bermanfaat bagimu tolong tinggalkan komentar, atau akan lebih baik lagi bila kamu mengklik salah satu iklan di blog ini. Dan jika ada masalah yang ingin ditanyakan silahkan tulis masalahmu, nanti pasti akan aku jawab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Instal Driver Printer/Scanner Epson L360 di Linux Debian 9 Stretch