Bung Karno Ternyata Arek Suroboyo (BAGIAN II)

(LANJUTAN DARI BAGIAN I)

# Pemelintiran Fakta

Pemelintiran fakta sejarah soal kota kelahiran Bung Karno dimulai pada tahun 1966 saat militer menterjemahkan buku "Soekarno, An Autobiography as told to Cindy Adams", dengan kata pengantar oleh jendral Soeharto, panglima Komando Penertiban dan Pemulihan Keamanan (Pangkopkamtib). Disaat yang bersamaan, pada saat itu rujukan sejarah untuk masyarakat terutama para pelajar hanya buku itu, tanpa ada referensi yang lain karena ketika itu semua buku sejarah tidak boleh dipakai, dan harus dimusnahkan. Terutama setelah keluar TAP MPRS yang melarang ajaran-ajaran Bung Karno, yang mana sampai sekarang TAP tersebut belum dicabut. TAP MPRS itu sangat menakutkan masyarakat sehingga banyak yang terpaksa memusnahkan sendiri buku-buku mereka.

Perlu diketahui, pada periode itu terjadi tragedi kemanusiaan terburuk yang pernah terjadi di Indonesia sejak Indonesia merdeka, yaitu pembantaian besar-besaran oleh rakyat Indonesia yang dikomandoi oleh tentara terhadap orang-orang yang dituduh sebagai simpatisan PKI (Partai Komunis Indonesia). Yang terbunuh jumlahnya mencapai jutaan sampai-sampai sungai Bengawan Solo kabarnya pada saat itu airnya berwarna merah oleh darah orang-orang yang diciduk kemudian dibunuh tersebut.

Setelah beberapa puluh tahun lamanya, akhirnya buku Cindy Adams tersebut sejak tahun 2007 terjemahannya sudah direvisi dan diterbitkan oleh penerbit Media Pressindo dengan tebal buku 430 halaman. Pada edisi revisi tersebut tepatnya pada halaman 383 terdapat kutipan ucapan Bung Karno: "Aku lahir di Surabaya. Bapak memang selalu berpindah tugas, tetapi ketika pensiun memilih tinggal di Blitar." yang mana pada terjemahan versi militer disebutkan Bung Karno lahir di Blitar.

Selain buku Cindy Adams tersebut diatas, ada beberapa buku biografi Soekarno lainnya yang menyatakan bahwa Surabaya adalah kota kelahiran Bung Karno yang sesungguhnya. Berikut adalah daftar buku-buku tersebut:
1. (Rusia) "Soekarno Politicheswkaya Biografiya" oleh Prof Kapitsa M.S & Dr Maletin N.P. Moskwa Mysl, 1980.
dihalaman 9 tertulis: Soekarno dilahirkan di Jawa, Surabaya, pada 6 Juni 1901.
2. (Belanda) "Soekarno, Mitos dan Realitas" oleh Bob Hering, 1986.
dengan jelas menulis Soekarno lahir pada Kamis Pon (Wuku Wayang), 6 Juni 1901 di Surabaya.
3. "Soekarno Sebagi Manoesia" oleh Im Yang Tjoe, penerbit Ravena, Solo, 1933.
pada halaman 21 tertulis: Marika hidoep dalem kaberoentoengan sahingga dapet saorang anak prampoean jang oleh ajahnja dikasih nama Soekarmini. Dari sitoe kamoedian marika pindah tinggal di Soerabaja, karena R. Soekemi moesti lakoekan pekerdja'an di sana.
    Soeami-istri sama saorang anak moesti hidoep di itoe kota besar dengan gadjih tjoema f 27 50 saboelan, oh penghidoepan jang melarat, dan ketambahan poela itoe istri jang masih moeda kombali sekarang sedeng mengandoeng.
    Tapi siapa njana, dalam itoe hari-hari jang kakoerangan, mendadak pada tanggal 6 Juni 1901 waktoe fadjar menjingsing, telah terlahir saorang anak lelaki, jang tiada terdoega sama sekali kemoedian bakal mendjadi Bapanja kaoem Marhaen di Indonesia.
    Siapa ia? Boekan laen dari Koesno Sosro Soekarno...
4. "Kamus Politik" oleh A.M Adinda / Usman Burhan, penerbit Ksatrya, Surabaya, 1950.
5. "Pengukir Jiwa Soekarno" oleh Soebagijo I.N.
6. "Bung Karno Putra sang Fajar" oleh Solichin Salam.
7. "Ayah Bunda Bung Karno" oleh Nurinwa Ki S. Hendrowinoto Dkk, penerbit Republika 2002.
8. "Riwayat Ringkas, Penghidupan dan Perjuangan Ir Soekarno" oleh Nasution M.Y

Referensi
1. Cindy Adams, "Biografi Soekarno".
2. Peter A. Rohi, "Sejarah Bung Karno yang Dipelintir". Posted on Jawa Pos edisi Senin 6 Juni 2011.

Catatan
Kalau ada yang salah dimohon masukannya karena ini berhubungan dengan fakta sejarah negara kita tercinta Indonesia.

Keywords: Bung Karno, Ir Soekarno, Kota kelahiran, Cindy Adams, Fakta Sejarah, Biografi.