Contoh Penerapan Cara Bertanam Hidroponik Sistem Wick (Sumbu)

Sistem Wick (Sumbu) merupakan sistem paling mudah dan sederhana diantara sistem hidroponik yang lain. Sistem ini tidak membutuhkan pompa air untuk mengalirkan air/nutrisi ke media tanaman melainkan menggunakan sumbu dengan prinsip kapilaritas yang mana air/nutrisi dalam sebuah wadah/reservoir merambat melalui sumbu menuju media tanam. Berikut merupakan contoh sederhana penerapan cara bertanam hidroponik sistem wick (sumbu) dengan memanfaatkan botol bekas air mineral 1500 ml dan sumbu kompor minyak tanah:
1. Botol air meneral dipotong menjadi 2 bagian dengan rasio atas/bawah sekitar 40/60, bisa dipaskan dengan pola garis pada botol.
2. Tutup botol diberi 2 lubang, satu untuk tali sumbu dan satu lagi untuk jalur akar tanaman. Ukuran lubang jangan terlalu besar agar media tanam tidak jatuh, dan jangan terlalu kecil agar bisa dilewati akar dan air.
3. Atur panjang tali sumbu minimal bisa menyentuh dasar botol. Ujung tali sumbu sisi tutup botol diikat simpul mati untuk membentuk benjolan supaya kalau ditarik kebawah tidak jatuh.
4. Pada potongan botol bagian bawah, beri 2 lubang kecil sejajar untuk mengatur ketinggian air yang disimpan. Dalam kondisi penuh, air jangan sampai menyentuh tutup botol.
5. Pada potongan botol bagian atas, beri sekitar 4 lubang kecil sejajar dekat tutup botol. Gunanya membantu sirkulasi air/udara, juga dapat menjadi jalur akar.
6. Balik potongan botol bagian atas dan letakkan tepat diatas potongan botol bagian bawah.
7. Ikatkan kedua bagian botol ke tiang / pagar agar tidak gampang roboh.
8. Masukkan bibit tanaman ke dalam botol, kemudian penuhi dengan media tanam. Media tanam bisa jenis apa apapun yang penting tidak gampang larut oleh air dan bersifat menyimpan air, utamakan bahan alami seperti sabut/cocopit atau sekam padi.
9. Siram media tanam dengan air secara perlahan sampai potongan botol bagian bawah penuh.

Catatan:
1. Pada awal penanaman, secara rutin siram media tanam dengan air secukupnya bila terlihat kering, karena air yang merambat melalui tali sumbu masih belum maksimal. Kalau punya kolam ikan, kita bisa menggunakan air kolam ikan karena banyak mengandung nutrisi dari sisa pakan ikan dan kotoran ikan (aquaponik).
2. Pemberian pupuk pada awal tanam diberikan kemedia tanam. Namun setelah akar mulai panjang dan mampu menyerab dari botol bagian bawah, maka pupuk bisa dicampurkan ke air di botol bagian bawah.
3. (eksperimental) beri tanaman azolla segar kedalam air di botol bagian bawah sebagai pupuk / sumber alami unsur N.
4. Pupuk untuk sistem hidroponik biasanya cukup dengan AB mix saja, namun bisa digantikan dengan pupuk kompos padat/cair buatan sendiri.
5. Ikatkan tanaman pada tiang penyangga bila tanaman sudah besar agar tidak gampang roboh.
6. Dengan cara ini, anda tidak perlu menyirami tanaman setiap hari, bahkan bisa lebih dari seminggu tergantung jenis dan umur tanaman.

Credit diberikan kepada: TrijayaMedia melalui ebook-nya yang berjudul Hidroponik, isinya cukup membantu dalam pengenalan cara bertanam sistem hidroponik.

Semoga artikel ini bermanfaat positif bagi kita semua, mohon maaf bila ada yang kurang / salah kata. Feedback positif nya kita tunggu. Alhamdulillah & Wassalamu'alaikum.

Keywords: hidroponik, wick, sumbu, botol bekas, air mineral, contoh, tanam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Instal Driver Printer/Scanner Epson L360 di Linux Debian 9 Stretch

Hotkey Keyboard di DE Linux Openbox/LXDE (Part 1)